Bos Astra (ASII) buka-bukaan soal skandal uji keselamatan Daihatsu

Bos Astra (ASII) buka-bukaan soal skandal uji keselamatan Daihatsu


Jakarta, CNBC Indonesia – Manajemen PT Astra International Tbk (ASII) buka suara terkait skandal manipulasi uji keselamatan yang melibatkan Daihatsu Motor Co.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (1/4/2023), manajemen membenarkan bahwa PT Astra Daihatsu Motor (ADM) merupakan perusahaan yang sahamnya 31,87%, sisanya dimiliki oleh Daihatsu Motor Co. , Ltd. dan Toyota Tsusho Corporation, jadi ADM bukan merupakan perusahaan terkendali.

“Kami telah meminta tanggapan dan masukan dari ADM. Terkait dengan kegiatan ekspor ADM, dampak finansial terhadap perusahaan dari penghentian sementara sebagian ekspor ADM tidak signifikan.” kata Gita Tiffani Boer, Sekretaris Perusahaan PT Astra International Tbk, Kamis (1/4/2024).

Manajemen juga mengakui telah memberikan kepada BEI segala informasi material yang dapat mempengaruhi harga saham dan selalu mematuhi seluruh ketentuan keterbukaan perusahaan tercatat dan peraturan pasar modal.

Daihatsu diketahui mengaku memalsukan hasil uji keselamatan selama lebih dari 30 tahun, hingga berujung pada terhentinya produksi di seluruh pabriknya di Jepang.

Akibatnya, Daihatsu diperkirakan mengalami kerugian sekitar ¥100 miliar atau Rp 10,9 triliun akibat penutupan pabrik dan pemberian kompensasi finansial kepada pemasok, Nikkei Asia melaporkan.

Kementerian transportasi Jepang sedang menyelidiki dan telah memerintahkan Daihatsu untuk menghentikan pengiriman sampai keamanan kendaraannya dapat diverifikasi.

Daihatsu belum memberikan informasi kapan produksi dalam negeri akan dilanjutkan, namun laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa penghentian produksi akan berlangsung setidaknya hingga akhir Januari 2024. Sementara itu, produksi dan pengiriman telah dilanjutkan untuk Indonesia dan Malaysia.

ASII sendiri dikaitkan dengan skandal Daihatsu karena operasional Daihatsu di Indonesia berada di bawah payung Astra Daihatsu Motor.

Skandal tersebut sempat mengganggu operasional bisnis. Menyusul terungkapnya skandal Toyota dan Daihatsu di Jepang, produksi mobil Daihatsu buatan Indonesia untuk pasar ekspor dihentikan sementara.

Namun pada 22 Desember 2023, Toyota dan Daihatsu di Indonesia mengumumkan distribusinya sudah kembali normal, namun hanya untuk pasar dalam negeri. Empat hari kemudian, Astra Daihatsu Motor juga terpantau mengekspor mobil Daihatsu secara bertahap ke lebih dari 60 negara sasaran.

Daihatsu memproduksi Avanza, Toyota Agya/Wigo, Toyota Rush, Toyota Raize dan Daihatsu Xenia di Indonesia.

Sementara itu, dampaknya terhadap kinerja keuangan konsolidasi ASII diperkirakan tidak material. Pangsa penjualan Astra Daihatsu Motor dari segmen otomotif terbilang kecil, yakni hanya berkisar 1%.

Mengutip data laporan keuangan perseroan sembilan bulan pertama tahun 2023, laba bersih yang diterima pihak berelasi PT Astra Daihatsu Motor sebesar Rp 2,4 triliun. Nilai ini hanya setara dengan 1% dari total pendapatan

Selain itu, jika dilihat dari operasional bisnisnya, ASII memiliki beberapa segmen bisnis yang berbeda, tidak hanya otomotif.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel lain

Kisah naik turunnya raja mobil Indonesia

(ay/ayh)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *